Bismillahirrahmanirrahim… Alhamdulillah
Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Saudara-saudaraku semuanya para pengurus DPW sumatera utara, seluruh kader dan seluruh tokoh masyarakat semuanya yang hadir pada kesempatan kali ini, pertama–tama saya ingin menyampaikan satu kata pada anda semuanya, kepada saudara-saudaraku semuanya bahwa saya mencintai kalian semuanya “Inni Uhibbukum fillah” . saya juga ingin menyampaikan salam cinta dari ketua majelis syuro KH. Hilmi Aminuddin kepada antum semuanya, juga salam cinta dari saudara kita presiden ke-4 PKS Al-ustadz Lutfi Hasan Ishaq, kita do’akan semoga Allah mudahkan urusannya insyaAllah.
Saudara-saudara sekalian saya berharap anda semua sudah mendengarkan orasi saya pada saat saya di angkat menjadi presiden PKS. Disitu saya menyebutkan ada 3 syarat, saya ulangi ada tiga syarat untuk keluar dari krisis, dari bencana, dari masalah, dari cobaan yang sedang kita hadapi saat ini. Yang pertama adalah” Al-Isti’anatu billah” meminta pertolongan kepada Allah, yang kedua adalah mempertahankan kebersamaan dan persaudaraan kita, dan yang ketiga adalah bekerja keras. Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan 3 sumber inspirasi untuk keluar dari masalah ini. Saya ulang kembali, saya ingin menyampaikan 3 sumber inspirasi untuk keluar dari masalah ini.
Sumber inspirasi yang pertama adalah kisah Nabi Yusuf, waktu beliau di jebloskan oleh saudara-saudaranya kedalam sumur. Anggaplah kita ini sedang berada di dalam sumur itu, cobalah berimajinasi kalau kita berada di dalam sumur itu. Beda yang dulu dengan sekarang adalah waktu kita ada di dalam sumur kita di syuting, dan orang-orang satu republik menonton kita yang sedang berada didalam sumur itu, Ya kan? orang-orang satu republik menonton kita yang sedang berada didalam sumur itu. Klu kita ada di dalam sumur itu manakah yang akan penting kita fikirkan, komentar orang yang lain sedang menoton kita yang berada di dalam sumur atau memikirkan nasib kita dan cara keluar dari sumur itu? Mana yang lebih penting? Keluar dari sumur, ya kan? Kita keluar dari sumur.
Itu sebabnya saudara-saudara sekalian, waktu Nabi Yusuf berada di dalam sumur Allah mengatakan kepadanya “ Wa awhainaa ilaihi” dan kami wahyukan kepadanya (Nabi Yusuf “Latunabi annahum bi amrihim haadzaa wahum laa yas’uruuna” suatu saat kamu wahai yusuf akan menceritakan kembali tentang peristiwa ini suatu waktu dan mereka tidak menyadarinya. Kapankah beliau menceritakan kembali kepada mereka? Waktu beliau akhirnya memimpin Mesir. Jadi apa hubungan antara sumur dan istana? Itulah jalan cerita seluruh kisah nabi Yusuf, dan insyaAllah itu jugalah yang akan menjadi jalan cerita kita kita semuanya.Allahuakbar,,
Tapi diantara itu semuanya, ikhwah sekalian terbentang satu cerita tentang karakter, tentang kekuatan tekat yang disebut kesabaran. Itu sebabnya, sifat yang paling banyak terulang didalam Al-Qur’an itu adalah kata sabar, dan kata sabar ini berhubungan secara langsung dengan makna kepemimpinan, “Wa ja’alnaa minhum a-immatan yahduuna bi-amrinaa lammaa Shabaruu “ kami jadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan urusan kami tatkala mereka itu sanggup bersabar “Lamma Shabaruu”.
Tahukah anda berapa lama Nabi Yusuf bersabar dari sumur sampai keistina??? Menurut riwayat ada dua, yang pertama 40 Tahun dan yang kedua 80 tahun. 40 tahun itu bahasa Indonesianya sama dengan 8 kali pemilu, insyaAllah kita akan terus ikut pemilu. 80 tahun itu bahasa Indonesianya 16 kali pemilu, insyaAllah kita akan terus ikut pemilu.
Sumber ilham yang kedua adalah kisah Nabi Muhammad SAW. Di dalam kisah Nabi Muhammad ini ada 3 peristiwa. Peristiwa yang pertama adalah wafatnya Khadijah dan Abu Tholib. Tidak ada satu peristiwa yang paling memukul jiwa Rasulullah SAW seperti pukulan waktu kedua orang penting ini ini wafat. Itu sebabnya banyak sejarahwan yang menulis tahun itu sebagai “amul huzn” tahun kesedihan.
Dan tahukah saudara semuanya surat apakah yang diturunkan oleh Allah setelah peristiwa itu? Ada dua surat. Yang pertama adalah surat ad-dhuha dan yang kedua adalah surat al-insyirah. Coba kita ingat kembali isi surat adh-Dhuha itu... “Wadhdhuha wallayli iza sajaa” disini Allah bersumpah dengan dua waktu. “Wa dhuha wallaili iza saja” demi matahari naik sepenggala dan demi malam ketika dia larut. Mengapa Allah perlu bersumpah dengan waktu? Karena waktu itu berhubungan secara langsung dengan kerja, waktu berhubungan secara langsung dengan kerja.
Saudara-saudaraku sekalian biasakah kita berimajinasi sedikit tentang betapa sedihnya Rasulullah waktu 2 orang ini wafat, dan betapa kesedihan itu bisa menghentikan orang untuk bekerja. Sanking kerasnya pukulan jiwa itu, rasa ketertekanan itu, tentu saja peristiwa ini berbeda dengan peristiwa yang kita hadapi, berbeda sama sekali!. Yang sama tingkat tekanan jiwanya, tingkat tekanan jiwanya!.
Bisakah anda membayangkan malam pertama yang dihadapi Rasulullah ketika malam setelah Khadijah pergi? Bisakah anda membayangkan malam kedua yang dihadapi Rasulullah ketika malamm setelah Khadijah pergi? Bisakah anda membayangkan malam ketiga yang akan dilalui Rasulullah ketika malam setelah Khadijah pergi? Coba berimajinasi, coba bayangkan kembali peristiwa itu, dan betapa Rasulullah SAW merasa sendirian di tengah musuh yang begitu banyak dan beliau merasa sendiri.
Lalu Allah SWT mengatakan “fa-ammal yatiima fa-laa taqhar” kalau begitu teruslah beramal, kalau ada orang yatim yang datang padamu jangan kasar-kasar padanya. “Wa-ammassaa-ilaa falaa tanhar”dan jangan bentak orang yang datang meminta padamu. “Wa amma bini’mati rabbika fahaddits” dan jika kamu mendapat karunia ceritakan itu pada orang, supaya orang tau semua. Maksudnya adalah bahwa kita tak boleh berhenti bekerja di dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Itulah pesan dari surat ini.
Setelah itu Allah menurunkan surat Al-Insyirah. Apa Artinya “Al-Insyirah???” dada yang lapang. “Alam nasyrah laka shadraka” telah Kami lapangkan dadamu (wahai Muhammad).“wawadha’na angka wizraka” Lalu kami lepas beban itu. “Alladzi anqadha zahraka” dari punggungmu. “Warafa’naa laka dzikraa” lalu kami angkat namamu setinggi-tingginya. Saya mau mengulangi ayat keempat ini, “Warafa’naa laka dzikraa” lalu kami naikkan namamu setinggi-tingginya.
Saudara-saudaraku sekalian, yang menaikkan nama dan yang menjatuhkan itu adalah Allah SWT. Dan jika kita terus menerus bekerja Allah akan menaikkan nama kita, InsyaAllah. Itu sebabnya saya percaya bahwa momentum ini adalah momentum kebangkitan bagi kita semuanya, InsyaAllah.
Sekarang kita naik insyaAllah,
sekarang kita naik insyaAllah,
sekarang kita naik insyaAllah,
sekarang kita naik insyaAllah,
sekarang kita naik insyaAllah,
Inilah momentum kita insyaAllah.
Lalu kemudian Allah mengatakan mengingatkan kembali tentang kaidah kehidupan “Fainna ma’al usri yusraa, inna ma’al usri yusraa, faidza faraghta fanshab”, Jangan ada waktu kosong karena itu saya katakan kita harus bekerja keras dan memberlakukan dalam diri kita ayat Allah subhana wata’ala “Tatajaafaa junuubuhum ‘ani almadaaji’i” lambungnya tidak bersahabat dengan tempat tidur, persis seperti kata rasulullah ketika dia diangkat menjadi nabi “ Al ana intah ahdu naum” sekarang tidak ada waktu tidur.Dan saya ingin antum mencamkan bahwa sekarang tak ada lagi waktu tidur. Itulah peristiwa perta yang menjadi sumber ilham kita.
Yang kedua adalah peristiwa perang Uhud. Kita semua tau Rasulullah menderita kekalahan dalam perang uhud, bayangkan 70 orang sahabatnya syahid dan diantara 70 orang itu ada orang yang sepenting Hamzah bin abdul mutholib, yang kedua adalah mushaib bin umair duta islam yang membuka islam ke Madinah. Dan sebab kekalah itu adalah kesalahan dari pasukan panah, tapi coba berika saya 1 ayat yang mengeritik mereka pada waktu itu, tidak ada!. Kesalahan sudah terjadi jangan fikirkan kesalah itu lihat kedepan dan anda tau apa yang Rasulullah fikirkan waktu itu? ”Kabilah-kabilah di sekitar Madinah mulai berfikir Rasulullah dan pasukannya sudah kalah, sekarang kita ikut-ikut menyerang Madinah, sebelum orang-orang itu berfikir menyerang Madinah 3 hari setelah kekalah itu Rasulullah SAW langsung menyerbu pasukan itu.
Tidak ada waktu untuk menangisi kekalahan, tidak ada waktu menangisi kesalahan dan tidak ada gunanya menyalahkan orang yang melakukan kesalahan , tidak ada! Dan karena itu salah satu jalan keluar dari masalah ini adalah lupakan masalah itu, ingat yang ada di depan kita semua!.
Dan saudara-saudaraku semua saya membayangkan apa yang ada di depan saudara semua. Apa yang ada didepan saudara sekarang? Apa yang ada didepan saudara sekarng? Saya tahu saudara semua tidak memerlukan arahan teknis, saya hanya ingin menginspirasi saudara semuanya dan saudara sudah tahu apa yang harus saudara lakukan.
Saudara-saudara sekalian, sumber ketiga dari kisah Rasulullah adalah peristiwa antar perang mu’tah dan perang yarmuk. Perang mu’tah adalah perang antara kaum muslimi dengan Romawi. Coba bayangkan pasukan kaum muslimin cuma 3000 tp lawannya 200.000. pastilah tidak imbang pertempuran itu, akhirnya kaum muslimin mengalami masalah berat dalam situasi itu. 4 pimpinannya yakni komandan pasukannya syahid, lalu ditunjuklah Khalid bin walid menjadi komandan, dan apa yang di lakukan oleh Khalid bin walid? “Menyelamatkan pasukan yang tersisa dan mundur”. Waktu beliau kembali ke Madinah, orang-orang di Madinah salah paham. “Kenapa Mundur? Kenapa tidak maju? Walaupun pasukan harus habis”. Karena itu, anak-anak melempari Khalid bin walid dengan batu “dianggap penakut”, tapi waktu itulah Rasulullah memberi gelar kepada Khalid bin walid “Saifullahil maslul” pedang Allah yang terhunus.
5 tahun kemudian, Khalid bin walid memimpin perang Yarmuk dengan Romawi. Jumlah pasukannya 36.000, pasukan Romawi 240.000. Dan Alhamdulillah pada saat itu Khalid bin walid membuktikan kemenangannya. Saudara-saudara sekalian, saya membayangkan jarak antara mu’tah dengan yarmuk adalah jarak antara hari ini dan pemilu 2014 InsyaAllah. Hari ini adalah mu’tah, tahun 2014 adalah Yarmuk insyaAllah.
Saudara-saudaraku sekalian, sumber inspirasi yang ketiga adalah sebuah film yang pernah saya tonton, ini adalah film seri “Mission impossible”. Film Mission imposible ini seri keempatnya berjudul “Bos Protocol”. Situasinya bagaimana jika anda berada pada situasi yang tidak menentu, rencana anda semuanya dihancurkan oleh musuh dan anda tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sebuah petarungan yang sangat rumit, petanya tidak jelas, anda tidak tahu siapa yang sedang anda hadapi, dan anda tidak tahu bagaimana membuat perencanaan, dan tidak mendapatkan backup tp anda tidak punya pilihan kecuali untuk menang.
No plan, no backup, no choice ”Bos Protocol”. Saya kira insyaAllah, kita semua akan keluar dari situasi ini dan kembali memenangkan yarmuk tahun 2014 dengan “Bos Protokol” itu insyaAllah. Bisakah saudara saudara bekerja dalam situasi itu? .No plan, no backup, no choice itulah “Mission Impossible” iyakan? “ Mission imposible yang ke-4”. Kenapa ke-4? Ini adalah pemilu yang ke-4 yang kita ikuti. Saya ingin merangkum semua inspirasi itu dari bait terakhir dari sebuah puisi Khairil Anwar
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari hingga hilang pedih perih
Aku masih mau ingin hidup 1000 tahun lagi...
Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar!!!
0 thoughts on “Taujih Presiden PKS : Anis Matta di Sumatera Utara”