Kekuatan karakter bangsa Indonesia di masa perjuangan kemerdekaan berasal dari kuatnya ketahanan keluarga, karakter bangsa berbanding lurus dengan karakter keluarga.
"Jika karakter keluarga kuat maka karakter bangsa pun akan kuat. Sementara kondisi saat ini, ketahanan keluarga Indonesia mulai berada dalam ambang kerapuhan," kata Ketua Bidang Perempuan DPP PKS, Anis Byarwati seperti keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Minggu (23/6).
Hal itu disampaikan Anis Byarwati menyambut peringatan Hari Keluarga Nasional 2013 ke-20 yang diperingati setiap 29 Juni.
Jelas Anis, masa perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia memiliki Cut Nyak Dien, seorang srikandi Aceh yang sejak muda telah berjuang melawan Belanda bersama suaminya. Kekompakan dalam berkeluarga dan kesamaan dalam perjuangan telah menjadi inspirasi dan semangat yang kuat bagi Cut Nyak Dien untuk tidak pantang menyerah melawan penjajah Belanda. Begitu pula dengan keluarga KH. Ahmad Dahlan, keberhasilannya dalam mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat tidak luput dari peran aktif istrinya, Siti Walidah dalam menguatkan ketahanan keluarganya dan berperan aktif dalam perjuangan.
Bandingkan dengan kondisi keluarga Indonesia saat ini. Anis mengutip data dari Badan Urusan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung (MA) yang mencatat bahwa sejak 2005 angka perceraian di Indonesia meningkat di atas 10% setiap setahunnya.
"Bahkan data dari hasil konsultasi klien psikolog menyebutkan 3 dari 10 pernikahan di Indonesia berakhir dengan perceraian. Saat ini keluarga Indonesia mengalami terpaan ujian, menjadi komitmen kita, anak-anak bangsa untuk berjuangkan mengokohkannya," ujar Anis.
Lebih rinci Anis mengatakan, keluarga adalah wahana penopang bangsa, entitas sekaligus aset vital yang perlu diayomi, ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya, karena keluarga adalah rumah jiwa bangsa. Oleh karena itu terang dia, dalam rangka memaknai Hari Keluarga Nasional 2013, partainya kembali mengajak semua masyarakat dan elemen bangsa untuk bersama-sama bergandengan tangan memperkuat ketahanan keluarga Indonesia.
"Tidak kata terlambat untuk memulai sebuah kebaikan, untuk memulai sebuah upaya memperkuat simpul-simpul ikatan dalam keluarga, bangsa tanpa keluarga bagaikan bangunan mewah tak berjiwa. Keluarga tanpa perlindungan negara juga bagaikan rumah renta dilanda badai," tutupnya
0 thoughts on “PKS: Membangun Karaktek Bangsa Dimulai dari Keluarga”